Posted by: safarah | 52007000+00:0011b+00:00Fri, 30 Nov 2007 03:42:48 +0000 24, 2007

Ingin Hamil dengan Pengobatan Alternatif

Masalah saya begini, saya sudah menikah hampir 4 tahun, dalam jangka waktu 2 tahun saya sudah hamil 2x, tapi dua-duanya keguguran dan pada 1 tahun terakhir saya berobat ke beberapa dokter, tapi belum berhasil hamil lagi. Saya sekarang sedang dalam pengobatan alternatif, dalam pengobatan tersebut saya menemui keanehan.Assalamu’alaikum wr. wb. Masalah saya begini, saya sudah menikah hampir 4 tahun, dalam jangka Di bawah ini saya berusaha untuk menceritakan secara singkat.
– Pada kedatangan pertama, saya hanya disuruh menyebutkan nama saya & suami, dan kami masing-masing dipegang urat nadinya. Setelah itu kami berdua disuruh minum jamu 1x setiap mau tidur.
– Pada kedatangan ketiga, saya sudah dibilang hamil padahal saya sedang menstruasi, dan sampai saat mengirimkan email ini, saya sudah masuk bln ke-7, dan saya masih menstruasi juga.
– Pantangan: tidak boleh di USG sebelum dia bilang boleh, dan beberapa hal yang masih umum (yang masih masuk akal), seperti tidak boleh makan nenas, dsb.
– Misalkan ada pasien yang nanya ini-itu yg berhubungan dengan keanehan2 mrk ke Pak Haji (sebutan utk yg ngobatin), kadang2 dia suka blg spt ini, kamu sbtulnya mau brobat sama saya atau tidak, kalo misalkan tdk mau ya sudah, kandungan kamu saya gugurkan saja (seolah2 dia bener2 bisa membuata kadungan itu ada dan tidak).
-Dalam 1 bulan terakhir ini saya dapat info dari beberapa orang yg sudah berhasil melahirkan sbb:
* mrk hamilnya tdk 9 bln melainkan 12-15 bln.
* pd hari kita mau melahirkan kita hrs minum air putih yg dikasih oleh pak Haji.
* ada bbrp org yg bandel, USG tanpa sepengetahuan dia, dan hasilnya: tdk ada bayi dlm kandungannya.
* dan info terakhir yg saya trima, 1 org sdh disuruh ke dokter, ternyata pas di USG tdk ada. Yg mau saya tanyakan, menurut Ustadz/Ustadzah, apakah jalan yg saya tempuh ini benar di jln Allah atau tidak? Apakah calon bayi yg saya kandung sekarang, Alloh yg memberikan atau??? Selama ini saya memang tdk yakin dg jln ini, tp guru ngaji saya dan Ibu saya mengatakan bhw yg bisa menciptakan manusia itu hanya Alloh SWT, kita hanya bisa berikhtiar saja dan jika saya memang mau ambil alternatif spt ini, halal-halal saja asal tdk disuruh melakukan hal2 atau disuruh bawa ini-itu (spt : ayam hitam, kemenyan, dsb).
Saya sangat mengharapkan jawaban dr Ustadz/Ustadzah sekalian, krn waktu nya sudah sangat mendesak. Dan jika ternyata jawaban nya saya harus meninggalkan jalan ini, mohon agar diberi petunjuk apa yg harus saya lakukan. Terimakasih banyak.
Wassalam.
Regards,
Mutmainah Hirsun

———
Jawab
——–
Tinjauan Medis: Wa alaikum salam wr wb, Ibu Mutmainah yang baik, Sayangnya anda tidak memberikan informasi umur anda juga penyebab anda mengalami abortus sebelumnya. Seseorang dapat dikatakan mengandung atau hamil salah satu tanda pastinya adalah berhentinya menstruasi. Hal ini terjadi karena ketika terjadi pembuahan/fertilisasi (bertemunya sel sperma dan sel telur) dan membentuk zygot yang akan tertanam pada dinding rahim (endometrium) yang disebut proses nidasi. Jika ibu tetap menstruasi maka secara medis ibu dapat dinyatakan “pasti” tidak hamil,karena menstruasi adalah peristiwa peluruhuan dinding endometrium akibat sel ovum yang tidak dibuahi.Sedangkan pernyataan ibu mengenai umur kehamilan dari ibu-ibu yang berobat ke dukun itu, secara medis hal itu mungkin saja, kami menyebutnya dengan posmatur, dimana kehamilan yg melewati masa 40 minggu usia kehamilan. Abortus yang anda alami 2 kali berturut-turut baiknya dikonsulkan kembali ke dokter kandungan anda untuk dicari penyebabnya. Anda belum dapat dikatakan mengalami abortus habitualis karena keguguran yg anda alami tdk lebih dari 3 kali dan jika anda mencoba konsul ke dokter kandungan anda dan dicari penyebabnya maka Insya Allah keadaan anda dapat ditangani secara medis. Demikian, semoga membantu. Wassalam. Lilya Wildhanie

******
Tinjauan Agama: Dalam Islam ada beberapa cara untuk mengobati orang sakit, diantaranya melalui medis dan yang lain yaitu dengan do’a-do’a (ruqya) yang biasanya di Indonesia dilakukan oleh orang-orang “pintar”. Ruqya adalah ucapan-ucapan yang kalau diucapkan bisa menolak bahaya, atau menyembuhkan penyakit. Tradisi ruqya dilakukan juga olah orang Arab sebelum datangnya Islam, kemudian tradisi tersebut diluruskan dengan keyakinan bahwa ungkapan-ungkapan tersebut tidak akan bisa bermanfaat kecuali atas kehendak Allah.
Pengobatan semacam ini diperbolehkan dalam Islam berdasarkan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori, dikisahkan oleh Sayyidah Aisyah ra. bahwasannya Nabi ketika sakit, beliau meniup anggota tubuh yang sakit tersebut kemudian membaca surat Al-Falaq dan surat An-Naas. Hadits lain diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Daud dari Auf bin Malik berkata :”Kami melakukan pengobatan dengan do’a-do’a pada kaum jahiliyah, kemudian kami berkata : “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang hal ini? beliau berkata: “Perlihatkan do’a-do’amu padaku, tidak apa-apa melakukan pengobatan dengan do’a-do’a yang tidak mengandung ungkapan syirik”
Dari hadits diatas dapat disimpulkan bahwa kita boleh berobat pada tabib (dukun) yang diyakini bahwa dukun tersebut dekat dengan Allah dan tidak menggunakan media pengobatan yang menjurus pada syirik seperti meminta pertolongan pada selain Allah. Apabila dukun tersebut menggunakan media pengobatan yang menjurus pada syirik kepada Allah (ilmu hitam) maka hal ini tidak diperbolehkan. Ada beberapa syarat diperbolehkannnya pengobatan dengan do’a-do’a ini. Yang pertama adalah si tabib harus memulai pengobatan dengan kalam, nama-nama atau sifat-sifat-Nya. Kedua pengobatan tidak menjurus pada syirik kepada Allah dan yang terakhir, tabib dan pasien harus yakin bahwa Allah lah Sang Maha Penyembuh segala penyakit.
Sebagai Tambahan: Yang bisa memberikan keturunan hanyalah Allah dan manusia hanya berusaha dan ihtiar. Ihtiar terbaik tentunya melalui jalur medis yang telah dijamin legalitasnya. Ada baiknya juga melalui jalur alternatif dengan melihat ketentuan di atas. Semoga Allah memudahkan jalan Ibu.
Wassalam


Leave a comment

Categories